Masyarakat Kaur memiliki beragam
masakan khas, mulai dari kue seperti Juadah
Keras sampai ke lauk pauk seperti Gulai
Lempipi.
Lempipi melilit di sebatang pohon |
Lempipi merupakan satu diantara
berbagai jenis tumbuhan yang hidupnya memanjat/melilit dan mempunyai akar
tunggang.
Lempipi biasanya ditanam atau
tumbuh sendiri di sekitar pekarangan rumah penduduk, terutama di daerah Kaur.
Tanaman ini memiliki getah dan aromanya agak “Mahung”.
Batang lempipi dengan cabang-cabangnya
melilit di pepohonan, pagar atau apa saja di sekitarnya, sedangkan bentuk
daunnya menyirip, dan memiliki bunga sebagai alat reproduksi.
Lempipi bukanlah jenis parasit yang menumpang makan
pada tumbuhan lain, karena akar lempipi tumbuh ke dalam tanah, yang tentu saja
mencari makanan sendiri tanpa bergantung pada tumbuhan lain.
Lempipi merupakan panganan yang sudah
dikenal secara turun temurun, dan dijadikan bagian dari menu masakan keluarga.
Daun Lempipi yang masih muda
memang enak direbus seperti merebus lalapan, atau juga digulai dengan santan, baik gulai manis ataupun pedas. Cita
rasanya sangat menggoda, apalagi kalau dicampur kacang padi (kacang hijau) dan
ikan teri, boleh juga dicampur dengan "labu jawe suwe ikan tape".......hmmm...nikkmaaaat....(awas......jangan ngiler.......hihihhi).
Kalau ada orang Kaur yang tidak suka gulai lempipi sungguh terlalu hehehe.
Saat ini Lempipi jarang ditemui,
karena populasi tanaman ini mulai punah. Ia kalah bersaing dengan makanan-makanan
modern, fast food, sea food dan food
food yang lain, sehingga lempipi menjadi tergusur dan terlupakan.
Melalui blog ini penulis mengajak
masyarakat Kaur khususnya dimanapun berada, mari kita jaga dan lestarikan Lempipi
ini agar tetap tumbuh dan berkembang serta menjadi makanan kebanggaan bersama
(pangbak.blogspot.com).
Pembaca….. komentarnya mannnna….….?
Hahahahahaa ...
BalasHapusartikelnya bagus, gambar-gambarnya indah, tapi alangkah lebih baik lagi kalau disertai gambar Gulai Lampipi , baik itu gulai manis ataupun gulai pedas ... :) (y)
Betul...betul..betulll...
BalasHapusWaktu artikel ini diposting, gulai lempipinya belum masak. Oleh karena kelamaan nunggu akhirnya gulai lempipi ditinggal, disuruh nyusul aja...hihihihihi. Tapi kalau Desti ada koleksi foto gulai lempipi, boleh kirim ke email saya. Dengan senang hati akan saya tampilkan di posting ini (pangbak@gmail.com). Terimakasih.
Nah...gui....lah masak bie gulai lempipi tu. Malah kite makan. Ndang lupe bace doa sebelum makan.
HapusNice post! Really liked it, you gonna check this one
BalasHapusdigital marketing company
Thanks
Awesome post
BalasHapusSuch a creative an innovative thinking
See this for such more amazing things-
http://freeprintablecalendar123.com/2016/11/18/festivals-calendar-2017/
http://freeprintablecalendar123.com/2016/11/14/sports-holiday-calendar-2017/
Thankyou!