feed

Minggu, 10 Maret 2013

JUADAH KERAS (Kue Khas Masyarakat Kaur )

oleh : pangbak






Kue adalah kudapan atau makanan ringan (sesuatu yang dimaksudkan untuk menghilangkan rasa lapar sementara waktu, memberi sedikit pasokan tenaga ke tubuh, atau sesuatu yang dimakan untuk dinikmati rasanya.) yang bukan  makanan utama (makan pagi, makan siang atau makan malam).

Kue biasanya bercita rasa manis atau ada pula yang gurih dan asin. Kue seringkali diartikan sebagai makanan ringan yang dibuat dari adonan tepung, baik tepung beras, tepung sagu, tapioka, ataupun terigu.

Kata "kue" berasal dari kata serapan dari Bahasa Hokkian : 粿 koé, hal ini menunjukkan pengaruh seni memasak Tionghoa di Nusantara. 

Pada awalnya istilah kue digunakan untuk menyebut kue tradisional dan kue peranakan Tionghoa, akan tetapi kini dalam Bahasa Indonesia istilah ini telah meluas menjadi istilah yang memayungi berbagai jenis makanan ringan, termasuk untuk menyebut kue kering (Bahasa Inggris : cookie), kue pastri (Bahasa Inggris : pastry), dan kue tart atau bolu (bahasa Inggris : cake).
Kue dapat dimasak dengan cara dikukus, dipanggang, atau digoreng. Kue di Indonesia biasanya dikategorikan berdasarkan kadar airnya, yaitu kue basah dan kue kering. (http://id.wikipedia.org/wiki/Kue).

Di Kabupaten Kaur terdapat kue tradisional yang diberi nama “Juadah Keras”. Jenis panganan ini telah lama ada dan dikenal baik itu di daerah Kaur sendiri maupun di daerah lain. Juadah Keras berbahan dasar dari tepung beras, yang diciptakan oleh masyarakat Kaur dari generasi ke generasi.

Juadah Keras wujudnya seperti layaknya kerupuk, namun mempunyai cita rasa yang khas, renyah dan gurih, dan bisa dijadikan sebagai lalapan atau cemilan (uenak tenan). Cara pembuatannya sangat sederhana, tetapi kalau tidak faham tekniknya maka kegagalanlah yang akan didapat. (Cara pembuatannya penulis belum faham. Penulis hanya tahu tentang teknik memakannya saja...hehehe).



Motif Juadah Keras bermacam-macam, sesuai dengan selera yang membuatnya. Ada yang berbentuk segi empat, segi tiga ataupun bulat. 

Juadah Keras dapat kita jumpai biasanya pada saat lebaran Idul Fitri tiba, atau juga pada saat pesta pernikahan. Sementara diwaktu yang lain jarang ditemukan.



Meskipun langka, Juadah Keras sangat  digemari terutama oleh warga Kaur sendiri. Warga Kaur yang berada di perantauan senang sekali menjadikan Juadah Keras ini sebagai oleh-oleh untuk dibagi-bagikan pada teman, tetangga ataupun saudara di tempat mereka tinggal (pangbak).



Pembaca..... penulis tunggu komentar anda !!. (pangbak.blogspot.com)

7 komentar:

  1. mirip tapi tak sama bro...hehehehe

    BalasHapus
  2. "juadah ke'ras" kawannya kelicuk + tapai
    oke punya ....

    BalasHapus
  3. muantaaabbb...bro !!

    BalasHapus
  4. Cara pembuatan nya mana n resep nya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Cara pembuatannya nenekku yang faham. Aku hanya tahu tentang teknik memakannya saja...hehehe

      Hapus