feed

Selasa, 09 April 2013


Kementerian PDT Teliti Singkong Kaur

FOTO A
Bupati Kaur Hermen Malik bersama rombongan dari KPDT yang dipimpin Deputi Pengembangan Sumber Daya Drs Agus Salim Dasuki di rumah dinas bupati.ALBERTUS/RB
KOTA BINTUHAN – Rencana Bupati Kaur Dr Ir Hermen Malik, M.Sc mengembangkan tanaman singkong di Kabupaten Kaur mendapat dukungan Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (KPDT). Ini dibuktikan dengan kehadiran 30 personel Kementerian PDT yang dipimpin Deputi Pengembangan Sumber Daya Drs Agus Salim Dasuki.

Kedatangan mereka ke Kabupaten Kaur, Selasa (2/4). Bersama rombongan juga ikut Prof Dr Ir Ahmad Fauzi dari Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Surabaya. Kedatangan rombongan KPDT ini tidak lain untuk melakukan penelitian terhadap rencana bupati yang akan mengembangkan tanaman singkong.
Selain ingin melakukan riset terhadap pengembangan singkong di Kabupaten Kaur, rombongan juga akan memantau produk unggulan Kaur yaitu kopi. Juga akan mencari produk-produk lainnya yang dapat dikembangkan oleh masyarakat Kaur, sehingga tingkat kemiskinan dan pengangguran di Kaur dapat dikurangi.
Agus Salim Dasuki mengatakan saat ini di Indonesia masih ada 183 kabupaten yang masuk daerah tertingal. Untuk itu tugas dari KPDT saat ini membantu kabupaten-kabupaten tersebut keluar dari ketertinggalan serta menurunkan angka kemiskinan dari 18,8 persen di tahun 2014 menjadi 14,2 persen. Tidak hanya kemiskinan, angka pengangguran juga harus turun 2,2 persen di tahun 2014.
“Kedatangan kami selain untuk melihat produk unggulan yang sudah ada, juga untuk mencari produk lainnya yang dapat mensejahterakan masyarakat. Salah satunya adalah singkong. Oleh karena itu kita boyong tiga orang dari KPDT yang akan meneliti kondisi tanah apakah cocok singkong ditanam di Kaur. Kami juga akan meneliti bagaimana agar tanah yang sudah ditanam bisa kembali subur,” terang Agus.
Agus mengatakan untuk pengembangan budidaya singkong setidaknya Kabupaten Kaur harus menyediakan tanah seluas 100 hektere. Dengan pengelolaan yang tepat maka 1 hektere lahan bisa menghasilkan 80 ton singkong per sembilan bulan.
“Kalau sudah ada sumbernya baru ke depan kita baru akan memikirkan bagaimana cara mengembangkan singkong. Mungkin untuk biogas, tepung, keripik dan banyak kegunaan lainnya yang nantinya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tentunya setelah Kaur nantinya mempunyai pabrik pengelolaan singkong sendiri,” pungkas Agus.
Bupati Kaur Dr Ir Hermen Malik, M.Sc mengaku saat ini telah mulai membudidayakan singkong. Untuk tahap awal Kaur telah berhasil menanam singkong di 17 haktere di Padang Kempas, Kecamatan Kaur Selatan. Untuk ke depan, bupati juga akan terus mengembangan tanaman singkong dan mengajak masyarakat mulai membudidayakan tanaman tersebut.
“Singkong nanti kita produksi bukan saja untuk keripik. Namun juga untuk biogas dan kebutuhan lainnya yang nilai jualnya akan lebih bagus lagi dari saat ini. Makanya kita meminta KPDT membantu kita mengembangkan singkong,” pungkasnya.(cik)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar