feed

Jumat, 18 April 2014

"LEMPIPI” APA KHABARMU ?

oleh pangbak.






Masyarakat Kaur memiliki beragam masakan khas, mulai dari kue seperti Juadah Keras sampai ke lauk pauk seperti Gulai Lempipi.


Lempipi melilit di sebatang pohon


Lempipi merupakan satu diantara berbagai jenis tumbuhan yang hidupnya memanjat/melilit dan mempunyai akar tunggang.
         
Lempipi melilit di pagar tembok
              
Lempipi biasanya ditanam atau tumbuh sendiri di sekitar pekarangan rumah penduduk, terutama di daerah Kaur. Tanaman ini memiliki getah dan aromanya agak  “Mahung”. 

Batang Lempipi

Batang lempipi dengan cabang-cabangnya melilit di pepohonan, pagar atau apa saja di sekitarnya, sedangkan bentuk daunnya menyirip, dan memiliki bunga sebagai alat reproduksi.

Akar Lempipi

Lempipi bukanlah jenis parasit yang menumpang makan pada tumbuhan lain, karena akar lempipi tumbuh ke dalam tanah, yang tentu saja mencari makanan sendiri tanpa bergantung pada tumbuhan lain. 

Lempipi merupakan panganan yang sudah dikenal secara turun temurun, dan dijadikan bagian dari menu masakan keluarga.

Gulai manis lempipi


Daun Lempipi yang masih muda memang enak direbus seperti merebus lalapan, atau juga digulai dengan santan, baik gulai manis ataupun pedas. Cita rasanya sangat menggoda, apalagi kalau dicampur kacang padi (kacang hijau) dan ikan teri, boleh juga dicampur dengan "labu jawe suwe ikan tape".......hmmm...nikkmaaaat....(awas......jangan ngiler.......hihihhi).


Gulai pedas lempipi, suwe ubi gantang perencah anak teri

Kalau ada orang Kaur yang tidak suka gulai lempipi  sungguh terlalu hehehe.

Saat ini Lempipi jarang ditemui, karena populasi tanaman ini mulai punah. Ia kalah bersaing dengan makanan-makanan  modern, fast food, sea food dan food food yang lain, sehingga lempipi menjadi tergusur dan terlupakan. 

Melalui blog ini penulis mengajak masyarakat Kaur khususnya dimanapun berada, mari kita jaga dan lestarikan Lempipi ini agar tetap tumbuh dan berkembang serta menjadi makanan kebanggaan bersama (pangbak.blogspot.com).

Pembaca….. komentarnya mannnna….….?





5 komentar:

  1. Hahahahahaa ...
    artikelnya bagus, gambar-gambarnya indah, tapi alangkah lebih baik lagi kalau disertai gambar Gulai Lampipi , baik itu gulai manis ataupun gulai pedas ... :) (y)

    BalasHapus
  2. Betul...betul..betulll...
    Waktu artikel ini diposting, gulai lempipinya belum masak. Oleh karena kelamaan nunggu akhirnya gulai lempipi ditinggal, disuruh nyusul aja...hihihihihi. Tapi kalau Desti ada koleksi foto gulai lempipi, boleh kirim ke email saya. Dengan senang hati akan saya tampilkan di posting ini (pangbak@gmail.com). Terimakasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah...gui....lah masak bie gulai lempipi tu. Malah kite makan. Ndang lupe bace doa sebelum makan.

      Hapus
  3. Nice post! Really liked it, you gonna check this one
    digital marketing company
    Thanks


    BalasHapus
  4. Awesome post
    Such a creative an innovative thinking
    See this for such more amazing things-
    http://freeprintablecalendar123.com/2016/11/18/festivals-calendar-2017/
    http://freeprintablecalendar123.com/2016/11/14/sports-holiday-calendar-2017/
    Thankyou!

    BalasHapus